News

Tuban Gagal, Floating Storage B20 Balikpapan Jalan Terus

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Pertamina (Persero) memastikan pembangunan floating storage B20 di Balikpapan jalan terus. Bahkan, Pertamina dan Badan Usaha BBN tengah membahas tarif agar penyaluran B20 bisa semakin optimal. 

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution pernah menyebut, salah satu kendala kurang maksimal terserapnya B20 adalah karena titik penyimpanan B20 maupun FAME yang jauh dari daerah-daerah industri. Untuk solusinya, diusulkan pembangunan floating storage atau penampungan terapung.

Mulanya terdapat dua titik, yakni Balikpapan dan Tuban. “Tapi Tuban tidak jadi karena kondisi perairan tidak memungkinkan , Tuban tadinya untuk wilayah Jawa Timur dan sekitarnya,” ujar Direktur Logistik Pertamina Gandhi Sriwidodo dijumpai di Komisi VII DPR RI, Rabu (9/1/2019).

Namun, Gandhi memastikan untuk storage di Balikapapan masih jalan terus. “Di Balikpapan sudah, sudah dipakai,” katanya. 

Kapasitas penampungan di Balikpapan mencapai 2×35 Ribu KL. Dengan beroprasinya floating storage B20 di Balikpapan, berarti daerah industri yang berada di wilayah timur seperti Sulawesi, memiliki titik terdekat untuk memasok B20. Dengan hadirnya storage ini, Gandhi pun mengharapkan serapan B20 bisa optimal 6 juta KL di 2019. 

“Ya harapan kita kan semua produksi dalam negeri kita ini bisa terserap sama industri. Kilang kita bisa diserap dalam negeri.”

“Jadi semua BUBBN yang punya alokasi di Balikpapan, drop ke situ. Itu kan clustering beberapa lokasi di wilayah timur. Supaya lebih efisien. Daripada mereka kirim ke Somlaki, Poso, Timika ke mana-mana, ke Kendari, Baubau, Parepare, Palopo, mending drop situ aja,” sambungnya.

Sampai saat ini, badan usaha BBM pun sudah meneken kontrak untuk dipasok FAME dari penampungan tersebut. Terkai pembiayaan, Gandhi menjelaskan biaya dari patungan badan usaha BBM dan BPDPKS (Badan Pengeloal Dana Perkebunan Kelapa Sawit).

Sementara untuk tarif, masih didiskusikan oleh para pemangku kepentingan. “Deal tarif belum disepakati, tapi sudah beroperasi jadi kami talangi dulu. Tapi bentar lagi oke,” kata Gandhi. 

Ia menjelaskan pada dasarnya semua pihak sudah setuju dengan skema yang sudah disepakati oleh BU BBN. Biaya pengelolaan akan dibebankan beramai-ramai. “Nanti ketemu per liter FAME yang disuplly ke situ akan dikenakan charge berapa rupiah. Jadi mereka tidak rugi, Pertamina tidak rugi. Ini solusi paling bagus.” (gus)

Sumber : CNBCindonesia.com