News

Pengusaha Tambang Keluhkan Efek B20 pada Mesin

Jakarta: Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (Aspindo) mengeluhkan efek penggunaan bahan bakar dengan campuran biodiesel 20 persen (B20) pada mesin dan alat-lata berat yang digunakan untuk kegiatan tambang menambang.

“Ada keluhan filter yang enggak beres, injektornya bermasalah,” kata Direktur Eksekutif Aspindo Bambang Tjahjono di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, Rabu, 6 Desember 2018.

Namun kata Bambang, keluhan tersebut juga dipengaruhi oleh cara perawatan (maintenance). Dia bilang sejak awal mandatory kebijakan B20, pemerintah tidak pernah menyosialisasikan perihal perawatan bagi mesin pengguna B20.

“Selama ini pakai saja. Tapi sekarang harus membersihkan tangkinya,” tutur dia.

Dia bilang seharusnya diberikan perawatan terutama terkait kondisi bahan bakar dalam kondisi kelembaban tertentu. Lalu bagaimana sifat zat tersebut apakan proadiktif dan lain sebagainya.

“Enggak pernah muncul yang seperti itu. Saya sampaikan ke EBTKE tetapi at the end ya sudah masing-masing anggota kami lakukan riset sendiri,” jelas dia.

Bambang mengatakan dari 117 anggota Aspindo menggunakan B20 dan merupakan pelanggan Pertamina. Ia menambahkan Aspindo merupakan pelanggan terbesar Pertamina setelah PLN.

“Apapun yang disuplai oleh Pertamina (termasuk B20) itu yang akan kita pakai,” tandas dia.

Pemerintah memperluas kewajiban penggunaan B20 bagi kegiatan non public service obligation (PSO) atau nonsubsidi sejak September 2018.

Sumber : Metrotvnews.com